SEBUAH KEPUTUSAN UNTUK KEMBALI NGEBLOG DI 2024

sebuah-keputusan-untuk-kembali-ngeblog-di-2024

Delapan tahun bukanlah waktu yang sebentar. Begitu banyak hal yang telah gue lalui dalam rentang waktu tersebut yang akhirnya membentuk diri gue yang sekarang. Ada banyak yang gue tinggalkan, ada banyak pula hal baru yang datang, dan lucunya ada juga beberapa hal yang dulu ditinggalkan, pada akhirnya malah kembali gue lakukan. Contohnya, ya nulis di blog Creative Talks ini.

So, sebagai pembukaan dari postingan perdana di tahun 2024, gue pengin mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan sesama blogger yang udah kenal gue sejak dulu, yang mungkin saja tanpa gue tahu, masih suka diam-diam ngintip ke sini sekadar buat ngeliat apakah ada postingan baru lagi atau enggak, yah, meskipun gue tahu pasti banyak banget teman-teman blogger yang sekarang ini sudah makin jarang ngeblog, bahkan berhenti sama sekali dan memutuskan untuk beralih profesi. Gue cuma bisa mendoakan agar semua orang yang pernah gue kenal bisa sukses dalam perjalanan hidupnya masing-masing. Terima kasih juga buat orang-orang yang enggak gue kenal langsung, para visitor dari berbagai belahan duniahai, kalian yang ada Zimbabwe!—dan juga para warganet budiman se-Indonesia Raya yang entah dengan keywords apa sampai bisa nyasar ke blog yang telah begitu lama terbengkalai ini.

Niat gue untuk kembali nulis di blog ini sebenarnya sudah muncul sejak awal bulan Maret 2024. Tepatnya pas ulang tahun gue. Hanya saja, gue harus memastikan dulu bahwa niat tersebut bukan sekadar basa-basi tanpa komitmen yang pasti. Berhari-hari gue sengaja bolak-balik ngebuka blog, ngecekin grafik visitor-nya yang kadang menjulang tinggi kadang nyungsep kering tanpa kunjungan sama sekali, dan saldo Google AdSense yang stuck di angka $25.61 (yang ini sebenernya paling bikin gue gregetan kepengin melakukan sesuatu).

Setelah cukup lama rasanya gue sulit menanggalkan pikiran dan bayang-bayang gue tentang bagaimana cara biar adsense mencapai $100 dan bisa cair blog ini, akhirnya gue yakin bahwa gue memang harus comeback dan aktif nulis lagi di blog ini. Jadi, langkah pertama yang gue lakuin sebelum mulai menulis adalah beres-beres blog. Selayaknya sebuah rumah yang sudah lama sekali enggak ditinggali, pastinya ada banyak yang harus dibereskan. Mulai dari membersihkan debu dan kotoran, seperti deretan komentar spam yang ribuan jumlahnya dengan link menuju aplikasi judol (judi online), pinjol (pinjaman online), hingga beragam komentar dodol yang bacanya bikin kepengin modol.

Sesudah seluruh spam itu disikat tuntas, gue mulai berpikir untuk ngecat ulang blog ini biar lebih kinclong. Masih dengan kombinasi warna khas Creative Talks, hanya saja kali ini tampilannya lebih disederhanakan dengan menggunakan template gratisan yang supergampang diutak-atik. Untuk logo masih gue pertahankan karena kebetulan gue belum dapat wangsit untuk bikin logo yang lebih eye-catching dibanding yang terakhir ini. Sayangnya, berhubung gue juga udah menjadi pribadi yang cukup jauh berbeda dengan yang dulu, para maskot yang disebut Creative Monsters—masih ada yang inget namanya?—terpaksa gue pensiunkan. Gue memang masih akan mengedepankan unsur fun, inspiring, dan educating di dalam blog ini, tapi mengingat usia gue yang sekarang udah enggak muda lagi, gue harus hilangkan sisi childish blog ini dan berangkat ke level yang baik. So, bye-bye, Creative Monsters~

Kalau sebelumnya, hingga tahun 2016, blog ini masih terasa terlalu random dari segi bahasan dan isinya. Di tahun 2024, gue pengin bikin deretan konten yang lebih terkonsep dan bernilai edukasi, meskipun tetap akan ada postingan kayak gini yang isinya sekadar curhat untuk menjaga diri tetap aktif dan produktif. Ini berkaitan juga sama kebiasaan gue yang akhir-akhir ini memang demen banget nulis opini dan esai mengenai berbagai bidang yang gue suka. Gue juga berpikir untuk merevisi atau menyajikan ulang dengan gaya yang lebih up to date postingan-postingan lama gue agar terasa fresh saat dibaca lagi. Akan tetapi, itu nanti. Sekarang yang terpenting adalah soal menjaga konsistensi.

2016 vs 2024

Nah, sebenernya inti dari postingan perdana gue setelah lama hiatus hingga mendapatkan sebuah keputusan untuk kembali ngeblog adalah ini, membandingkan diri gue di tahun 2016 dengan saat ini, yaitu tahun 2024. Seberapa banyak waktu yang berlalu telah mengubah diri gue, pencapaian-pencapaian gue, kesibukan gue, hingga berbagai fenomena kehidupan yang gue alami. Gue bakal coba bahas satu per satu, sejauh apa yang gue inget, sambil bernostalgia mengingat jati diri dan tujuan hidup gue.

1. Gue Menikah dan Punya Anak

Hal yang mungkin terdengar biasa saja bagi sebagian besar manusia di muka bumi ini. Namun, ini adalah sebuah momen sakral yang jujur aja enggak pernah gue bayangkan di tahun 2016. Gue menikah di tahun 2020 dengan cara saksama dan dalam tempo sesingkat-singkatnya. Bukan, bukan karena hamil duluan, tapi karena memang kehendak dari Tuhan Yang Maha Esa. Gue ketemu jodoh gue pertama kali di bulan April 2020 dan memutuskan menikah di bulan Oktober 2020. Yes, singkat, padat, dan tidak perlu lama menghabiskan waktu dengan pacaran. Setelah pernikahan itu, gue dikaruniai anak pertama yang lahir di bulan Oktober 2021. Jadi, jelas ya, bukan karena hamil duluan. Hahaha.

Nah, momen pernikahan ini yang menurut gue menjadi sebuah titik balik perubahan hidup gue yang paling terasa saat itu. Gue mengalami perubahan pola pikir menjadi lebih realistis dan logis. Intinya gue merasakan banget proses pendewasaan diri di momen ini. Gue yang dulu bisa bergaya lebay kayak orang gila, kini lebih tenang dan kalem, tapi kepalanya selalu penuh dengan kemumetan dan keruwetan hidup. Ada banyak hal yang akhirnya gue tinggalkan demi bisa menghabiskan waktu bersama keluarga dan bekerja. Salah satu yang gue korbankan saat itu adalah kegiatan menulis fiksi yang akhirnya beralih fokus jadi seorang copy-editor dan proofreader yang lebih cepat menghasilkan cuan (bukan berarti lebih banyak sih).

Kehadiran istri dan anak juga mengubah banyak kebiasaan gue yang biasanya hobi mendekam di dalam kamar sendirian sambil ngetik, jadi selalu ngebolang ke mana saja di kala waktu senggang menyapa. Di titik ini, gue mendapatkan perasaan baru lagi bahwa ternyata jalan-jalan itu enak dan menyenangkan (kalau tanpa bawa anak, eh!)

2. Kelompok Pergaulan yang Baru

Mungkin sebagian dari kalian ada yang inget kalau gue terjun ke dunia kepenulisan fiksi itu tahun 2011 di tengah-tengah anak-anak muda keren berbakat dan cerdas yang menggeluti dalam-dalam fiksi bergenre fantasy. Waktu itu juga gue masih imut-imut, guys! Gue bahkan sempat dipercaya menjadi seorang game master di event penulisan Battle of Realms musim keempat bertajuk Afterlife di tahun 2014.

Namun, seiring berjalannya waktu, ditambah gue sempat fokus menjadi copy-editor dan bergabung dengan beragam komunitas kepenulisan, mendadak kelompok pergaulan gue berubah. Sering dipercaya membawakan materi di komunitas-komunitas kecil untuk berbagi pengalaman dan ilmu penulisan kepada penulis-penulis pemula membuat gue ternyata makin dikenal oleh emak-emak. Iya, enggak salah baca kok. Emak-emak yang semangatnya enggak kalah sama anak-anak muda dalam hal berkarya.

Kelompok pergaulan yang berubah drastis ini menyebabkan gue jadi lebih banyak berkomunikasi sama orang-orang yang lebih tua dari gue dan tanpa gue sadari (di luar tulisan untuk blog ini) gaya bahasa gue dalam berkomunikasi berubah jadi lebih formal dan universal. Kebakuan kata menjadi sesuatu yang gue anggap wajib saat meng-update status di media sosial. Gue menganggap ini sebagai perubahan yang positif karena artinya gue bisa lebih baik lagi dalam hal menempatkan diri agar bisa diterima oleh berbagai kalangan dengan beragam usia.

3. MovGeeks Hiatus, SkriveLit Project Tercipta, dan Komunitas Literasi Saung Karsa

MovGeeks adalah blog gue yang satu lagi. Blog yang gue buat khusus untuk mendokumentasikan film-film yang pernah gue tonton dalam bentuk review singkat. Saat gue hiatus dari Creative Talks, gue sempet selama beberapa waktu masih terus aktif meng-update MovGeeks hingga akhirnya gue berhenti nulis review disebabkan ada masalah pada blog tersebut sehingga sistem AdSense di sana tidak lagi berjalan dan enggak gue perpanjang pembelian top level domain-nya. Hingga kini, gue masih mengupayakan pemulihan blog tersebut agar suatu hari gue juga bisa aktif lagi menulis review di sana.

SkriveLit Project
SkriveLit Project

Seiring berkembangnya kemampuan gue di bidang copy-editing, gue berupaya untuk melebarkan sayap ke bisnis freelance yang berkaitan dengan penyediaan jasa pracetak hingga penerbitan buku mandiri menggunakan nama alias atau brand SkriveLit Project. Hasilnya, gue cukup aktif bekerja sama dalam proyek dengan beberapa penerbit mandiri, seperti Kalimaya Publishing dan Inspo Creative. Tidak jarang juga gue bekerja sama langsung dengan penulis. Jika dihitung-hitung, selama hampir 9 tahun pengalaman gue di bidang ini, sudah 118 naskah buku fiksi dan nonfiksi yang gue berhasil garap dengan hasil yang cukup memuaskan. Selain itu, gue juga sempat bikin beberapa buku antologi cerita pendek bareng teman-teman penulis yang berjudul "Scary Game of Love", "Don't Read Alone", dan "Narasimfoni".

Nah, kalau yang terakhir ini sebenarnya baru saja terbentuk tahun lalu, yakni komunitas literasi Saung Karsa. Kepengurusannya belum betul-betul matang, tapi terus berupaya aktif dengan menjalankan berbagai kegiatan literasi di media sosial. Salah satu media sosial yang gue manfaatin dalam berkegiatan bareng anak-anak Saung Karsa adalah Opinia. Uniknya, komunitas yang gue bentuk bareng teman-teman Opinia ini lebih banyak menitikfokuskan karya-karyanya dalam bentuk puisi. Suatu hal baru buat gue karena jujur aja, gue baru mulai memberanikan diri berpuisi di bulan Agustus 2022. Komunitas Saung Karsa sudah menghasilkan satu buku antologi puisi berjudul "Garizah Anak Adam" yang berisikan 150 puisi yang ditulis sama 30 lebih penulis terbaik loh. Buku tersebut juga menjadi debut gue secara resmi di dunia perpuisian.

Buku antologi puisi perdana Saung Karsa, "Garizah Anak Adam"

Lantas bagaimana dengan 2024?

Tahun ini sebenarnya menjadi tahun yang luar biasa buat gue. Meskipun tahun ini baru berjalan 40%, ada begitu banyak hal penting yang nampaknya lagi-lagi menjadi titik balik gue menuju sesuatu yang lebih lagi kalau gue berhasil menjalaninya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Yes, gue mendapatkan musibah yang bisa dibilang sangat besar (berdasarkan standar kapasitas yang gue rasakan), yang mana amat memengaruhi kondisi fisik dan psikis gue. Sayangnya, gue enggan menceritakan masalah yang lagi gue hadapin ini kepada siapa pun, bahkan keluarga besar gue sendiri. Jadi, jangan terlalu berharap untuk mengulik lebih jauh ya. Gue cuma bisa bilang kalau saat ini gue baik-baik saja, meskipun adakalanya gue merasa hidup yang lagi gue jalanin ini seperti mimpi. Begitu mengawang dan sulit dipercaya, tapi itulah kenyataan.

Tahun 2024 menjadi tahun di mana akhirnya gue merasakan pentingnya menulis untuk self-healing, menjaga kewarasan di tengah gempuran cobaan. So, kemungkinan besar ke depannya gue memang bakal banyak banget menulis di media apa saja yang menurut gue nyaman untuk digunakan. Mohon doanya ya, teman-teman. Hehehe.

Gue rasa sampai di sini dulu tulisan perdana gue setelah hiatus delapan tahun di blog ini. Semoga bisa menjadi awal dari sejarah baru perjalanan hidup gue. Sampai ketemu di postingan-postingan gue selanjutnya, ya!

No comments

Terima kasih banyak kepada kalian yang sudah setia mengunjungi blog Creative Talks dan membaca tulisan ini hingga tuntas. Silakan tinggalkan komentar dalam bentuk apa pun sambil tetap menjaga etika sesuai norma umum yang berlaku.

Powered by Blogger.