BLOG REVIEW 2013 - EPISODE 1

Yuhuu! Sorry yak buat keterlambatan postingan ini. Gue kayaknya bakalan ngeganti sistem penjadwalan acara Blog Review 2013 yang tadinya mau setiap hari Minggu jadi seminggu sekali di waktu yang random aja deh. Abisnya apa daya, ternyata waktu kegiatan gue di dunia nyata masih belum stabil. Kadang kosong, kadang padet.

It's okay, right? Nah, buat yang belum daftarin blognya biar bisa gue review di sini, jangan lupa daftar yak! Caranya tinggal klik aja tuh gambar di sidebar blog ini yang ada tulisannya Creative Talks Blog Review 2013. Kalian bakal langsung dibawa terbang ke fan page resminya Creative Talks Blog. Di sana ada penjelasan mengenai acara ini dan juga prasyarat yang wajib kalian penuhin sebelum akhirnya kalian isi formulirnya di sana.

Ada prasyarat yang bisa kalian pilih dan masing-masing punya perbedaan tingkat prioritas. Makin susah prasyarat yang kalian kerjain, bakal makin cepet juga blognya gue review di sini. Gue bakal hargain yang mau ngereview atau pun ngebikin artwork soal Creative Talks Blog ini daripada yang sekedar memasang banner. Soalnya, gue kan pengen ngasih apresiasi ke mereka yang udah berjuang lebih keras ketimbang yang tinggal pasang kode HTML aja. Jadi, harap maklum yak!

Khusus buat edisi perdana ini, gue bakal bawain review buat tiga blog yang udah memenuhi segala prasyaratnya. Gue berusaha kupas tuntas masing-masing blog berdasarkan beberapa kategori baik dari tampilannya dan juga kontennya secara universal. Tentunya komentar gue bakalan disesuaikan juga sama jenis blog yang lagi gue review. So, nggak usah basa-basi lagi deh yah, langsung aja gue mulai review-nya buat blog yang pertama.


Nama Blog: Hanya Si UpiUpil
Jenis Blog: Artworker/Fotografi
URL Blog: http://www.upiupil.com/
Screenshot:

Awal mula gue ngeliat blog ini, kesannya ramai banget. Tapi, sebetulnya blog yang dipenuhin gambar-gambar ini menganut faham minimalis loh. Bisa keliatan dari sedikitnya widget-widget yang keliatan di sana.

Segi Tampilan (Layout):

Dasar dari template yang dipake sama blog ini masih bawaan Blogger yang dimodifikasi pada bagian background, header, dan juga title masing-masing widget. Alih-alih menggunakan header yang semestinya, sang blogger lebih memilih menggunakan clickable header, yaitu header yang sekaligus juga berfungsi sebagai pusat navigasi. Nggak ada yang salah sih, cuma aja ada bagian yang gue rasa penentuan area clickable-nya kurang, terutama pada menu "KARYA GUE" yang areanya kurang lebar. Jadi, linknya ngga bekerja dengan baik.

Penggunaan header yang clickable kalo ngga dibarengin sama efek rollover image bakalan terkesan garing dan kaku. Lebih bagus kalo pas gue gerakin kursor ke link, gambar di area tersebut berubah warna (misalnya), jadi memberi kesan kalo itu bener-bener sebuah link yang aktif.

Walaupun ada beberapa paduan warna seperti hitam, coklat tua, coklat muda, cream, dan juga putih, warna-warna ini masih tergolong ke dalam paduan warna konservatif di mana menurut gue (dengan dominan warna coklat), sebetulnya nggak tepat dipakai untuk blog berjenis artworker. Terlebih tampilannya pengen dibikin seolah fun, padahal warna-warna konservatif lebih cocok diterapin ke blog yang kesannya profesional dan elegan. Coba pake paduan warna lain yang lebih ceria, yang bisa nunjukkin kalo si blogger ini having fun dalam mendalami dunia artworking.

Artwork dari UpiUpil.com. Thanks ya!

Penggunaan header yang berukuran cukup besar dengan pengulangan gambar (hanya berbeda paduan warnanya saja) ditabrakkan dengan background yang juga sama jenisnya (menggunakan pengulangan) sukses ngebikin blog yang sebetulnya minimalis ini jadi ramai dan bikin mata cepet capek pas ngeliatnya.

Kesalahan lainnya yang sebaiknya segera diperbaiki adalah bagian body yang transparan, ngebikin sidebar dengan beberapa widget nempel di sana terkesan berantakan. Coba deh kasih background warna yang agak cerah terus semua widget yang ukurannya lebih kecil dari lebar sidebar diatur agar rata tengah (align:center;). Selanjutnya, warna teks pada bagian tanggal dan juga sidebar (terutama widget Arsip Blog) sebaiknya tidak berwarna hitam karena membuatnya jadi tersamar. Gue aja agak susah ngeliat judul-judul postingan di bagian Arsip Blog itu karena warnanya memang gelap. Coba kasih warna yang lebih kontras.

Terakhir, gue agak bingung sih fungsi utama dari animasi LED Text Scroller di bagian bawah itu untuk apa. Soalnya kalo cuma mau ngasih tau nama blog, udah jelas di bagian atas. Dan kalo misalnya mau ngucapin selamat datang buat pengunjung, harusnya juga diletakkannya di atas biar langsung terbaca sama pengunjung. Mungkin juga cuma sebagai hiasan. Tapi, efek animasi flash itu lumayan bikin loading ga beres-beres loh. Gue udah jajal ngebuka pake koneksi yang lemot soalnya.

Segi Kecepatan:

Secara keseluruhan, blog ini masih tergolong ringan, terbukti dengan cepat munculnya bagian body blog yang menampilkan konten. Loading paling lama pas lagi ngeload bagian header sama widget Twitter di sidebar kiri. Widget Twitter kan udah ada yang baru tuh, yang disediain langsung sama Twitternya di menu Profile > Widgets > Create New. But, that's not a big deal, soalnya blog ini udah lumayan cepet kok.

Segi Konten:

Kalo gue ngeliat dari konten secara keseluruhan, di mana sang admin menyatakan kalo blognya adalah artworker blog, kadar artwork di dalam blog ini masih sedikit banget. Bahkan ada postingan yang isinya sekedar curhatan kejadian sehari-hari si admin. Ini sah-sah aja sih, soalnya kan konten itu kebebasan penuh bagi sang admin. Cuma ya itu saran gue. Kalo emang pengen dikenal orang sebagai artworker blog, diperbanyak lagi artworknya. Gue yakin pengunjung bakalan suka dengan konten semacam itu, terlebih kalo diselingin juga sama tutorial membuat artwork tersebut. Bisa juga kalo lagi iseng ngerekam diri sendiri lagi ngegambar terus videonya masukin ke YouTube dan embed sebagai postingan di blog. Intinya, artworker blog harus tampil dengan lebih kreatif, menarik, dan nggak biasa.

Mungkin itu aja yang bisa gue kasih tau soal blog ini. Secara keseluruhan aspek, menurut gue blog ini cukup baik, and memang masih butuh banyak banget pembenahan biar lebih ciamik tampilannya. So, keep learning and keep on blogging. Sekarang langsung aja beralih ke blog berikutnya.

Nama Blog: Dearryk.Com

Jenis Blog: Online Diary

URL Blog: http://www.dearryk.com/

Screenshot:

Gue kaget juga, dua blog pertama yang gue review di sini ternyata pengguna top level domain semua. Tapi, tentu aja itu ngga ada pengaruhnya sama review gue kali ini. Soalnya kan lebih fokus ke tampilan dan isi dari blog itu sendiri. Nah, berikutnya gue bakalan bahas blog Dearryk.com ini. Langsung aja yak!

Segi Tampilan (Layout):

Blog dengan desain minimalis (sebenernya), tapi menggunakan efek javascript yang lumayan di bagian homepage. Satu hal lagi, template blog ini udah valid HTML5, dan dipercantik dengan sentuhan CSS 3, paling terlihat di efek hover pada top menu. Ngebuat template ini ngga terasa kaku. Walau begitu, gue komentar disesuaikan sama jenis blog yang udah didaftarkan peserta, so, ada beberapa hal yang menurut gue agak nggak tepat.

Nggak peduli mau ngelihat dari arah mana pun, template blog ini lebih cocok untuk blog photography ketimbang online diary. Warna background yang putih, kalo dipadukan foto-foto berkualitas HD di setiap kotak postingannya itu, bisa bener-bener mempercantik blog ini. Sayangnya, penulis menggunakannya sebagai online diary yang mana foto-foto yang dipakai pun nggak konsisten dari segi ukuran, jadinya ada yang resolusinya baik, dan ada juga yang keliatan pecah.

Kelemahan template yang khusus dibuat untuk photography ini juga ada pada kotak judul di setiap postingannya. Yang mana kotak judul itu cuma compatible sama judul-judul pendek sepanjang satu baris. Kalo lebih dari itu, tulisan judulnya bakal kepotong sama gambar di bawahnya. Bisa diliat di bawah nih.

Bagian judul yang terpotong, karena area judul nggak fleksibel

Memang minimalis dan elegan, overall gue suka banget sama tampilan simpelnya. Tapi, masih banyak beberapa bagian yang seharusnya sih diperbaiki. Selain judul postingan yang mendingan dikasih fleksibilitas menyesuaikan diri dengan panjang judul (liat situs Pinterest buat referensi), bagian bawah kanan yang menampilkan kumpulan link blog sahabat juga harus dikasih perhatian. Soalnya bagian depannya terpotong.

Huruf pertama pada setiap tulisan terpotong.

Terus juga untuk kotak search, ada baiknya di pindah jadi sejajar sama top menu. Icon social media yang ada di header juga dirasa nggak maksimal soalnya ada ikon Kaskus yang berwarna sendiri. Coba deh, kalo icon itu hasil tambahan secara manual, diganti dengan icon Kaskus versi monochrome sama kayak yang lainnya. Biar kelihatan lebih menyatu lagi.

Kurang lebih, ini pendapat gue soal tampilan. Gue suka efek slider yang mana kalo kita hover mouse ke gambar, snippet postingannya muncul. Tapi, ya gue tetep merasa kalo templatenya kurang mencerminkan sebuah online diary. Saran lainnya, kalo misalnya mau mempertahankan template ini sebagai blog online diary, usahakan pakai gambar-gambar yang ukurannya tepat dan sama antara gambar yang satu dengan gambar lainnya (intinya konsisten sama ukuran). Pakai resolusi yang cukup besar biar nggak pecah. Itu bisa menonjolkan sisi keseriusan sang blogger dalam menggarap blognya.

Segi Kecepatan:

Kalo dilihat dari kecepatan aksesnya, blog minimalis macem begini emang juaranya. Di browser gue, blog ini terload dengan sangat cepat. Soalnya beberapa efek lebih menggunakan CSS 3 yang notabene lebih ringan daripada Javascript. Kecuali pada bagian slider itu, itu pakai Javascript, tapi cuma itu aja, jadinya nggak bawa pengaruh yang besar dalam memberatkan blog.

Segi Konten:

Untuk konten, sangat random sebagaimana ciri khas dari blog personal. Ada tutorial, opini, review, dan pengetahuan-pengetahuan seputar teknologi. Setiap postingan dibawakan dengan gaya bahasa semi-formal. Beda sama blog gue ini yang gue tulis pake gaya bahasa "amburadul semau gue". Tapi, gue setuju kalo blog ini punya banyak manfaat yang bisa dipetik sama pembaca. Dan kebanyakan artikelnya juga bikin penasaran. Kemarin gue sempet keliling beberapa artikel dan gue nggak bosen buat baca artikel demi artikel di dalamnya.

Nah. kayaknya ini aja yang bisa gue sampein buat blog kedua di episode pertama Creative Talks Blog Review 2013 ini. Gue bakal langsung lanjut ke blog ketiga sekaligus juga yang terakhir di episode hari ini.

Nama Blog: Just Iphik

Jenis Blog: Online Diary

URL Blog: http://kecebongmanyun.blogspot.com/

Screenshot:

Salah satu blog yang gue kenal cukup lama, bertemakan online diary yang sempet jarang banget diupdate. Blog gue juga tergolong jarang diupdate sih. Terutama pas pertengahan tahun kemarin menuju akhir tahun. But here she is, dia jadi lebih sering ngupdate blog daripada sebelumnya. Langsung aja gue bahas yak!

Segi Tampilan (Layout)

Gak perlu jauh-jauh dulu, gue mulai dari bagian header. Menurut gue, gambar headernya terlalu gede. Hampir satu layar monitor dipenuhin sama header yang gue sendiri sebetulnya masih bingung keterkaitan foto-foto yang disusun itu sama URL blognya "Kecebong Manyun". Padahal bakalan lucu kalo headernya nampilin gambar kecebong yang lagi manyun bernama Iphik. Hehehe.

Nah, untuk background, gue juga bingung kenapa mesti ngambil gambar angkasa dengan pesawat terbang yang (sayangnya) cuma keliatan bagian sayapnya aja (atau ekornya?). Penggunaan simple template bawaan bloggernya juga nggak ada ciri-ciri udah melalui proses pengeditan atau pun pengembangan secara signifikan. Masih standar dengan mayoritas berwarna putih dan biru.

Yang gue tau, simple template bawaan blogger itu bener-bener simple dan ramah banget sama segala bentuk pengeditan dan pengembangan. So, why so afraid? Jangan takut buat memaksimalkan segala sesuatunya, mulai dari header, dan bikin hiasan-hiasan yang mewakili nama blognya pada bagian sidebar dan footer.

Bagi gue blog ini minimalis tapi dalam konotasi negatif. Terlalu minimalis dalam artian bloggernya nggak berusaha membuat blog ini terlihat menarik. Bisa dilihat dari penulisan beberapa judul postingan yang nggak konsisten dan berpola. Ada yang setiap kata diawali huruf kapital (contoh yang benar) dan ada juga yang huruf kecil semua (contoh yang salah). Tapi, kalo memang punya konsep pengen huruf kecil semua, itu ngga apa-apa asalkan konsisten. Kayak blog gue yang berusaha selalu konsisten dengan judul huruf kapital semua.

Label list di sidebar Just Iphik

Untuk top menu, areanya juga terlalu lebar. Bisa diperkecil hingga pas sama ukuran tulisannya. Terlalu makan tempat, tapi juga secara keseluruhan, blognya terasa kosong. Mungkin karena ketidakkonsistenan yang gue sebutin di atas.

Satu hal yang cukup jadi pertanyaan gue adalah, kenapa beberapa blogger lebih seneng nampilin label yang bejibun banyaknya di sidebar ketimbang ngambil label yang lebih universal dan memindahkannya ke top menu. Jadi, kalo memang butuh label lain yang lebih detail untuk sebuah postingan bisa diberikan untuk tujuan optimasi konten, tapi nggak perlu ditampilin di sidebar karena bakalan makan tempat banyak-banyak.

Misalnya, kita nulis artikel untuk ikutan lomba blog. Kasih aja label "lomba blog" dan label lain yang mungkin jadi salah satu persyaratan dari panitia lomba. Tapi label lain itu ngga usah ditampilin, cukup ambil label yang universal, yaitu "Lomba Blog" dan taro linknya di top menu. Jadi, kalo ada pengunjung pengen baca-baca semua postingan kita yang ditulis untuk ikutan lomba, bisa dilakukan dengan ngeklik menu "Lomba Blog" tersebut. Dan kalo emang butuh beberapa label yang lebih detail bisa diakalin dengan cara membuat dropdown menu pada top menu. Tutorial untuk ini banyak banget bertebaran di Google kok. Cari aja yak. Hehehe.

Segi Kecepatan:

Karena desainnya terlalu minimalis alias hampir sekedar memakai Simple Template bawaan Blogger saja tanpa modifikasi, blog ini relatif cepat dan ringan. Cuman untuk munculin gambar di header makan waktu yang cukup lama terutama kalo dibuka di gadget dengan koneksi payah. Saran dari gue, mendingan diperkecil headernya jadi setinggi 200px atau 250px.

Segi Konten:

Awal pertama gue baca URL blognya "Kecebong Manyun", yang berkelebat di kepala gue adalah ini pasti blog yang isinya jurnal harian konyol ala Raditya Dika. Tapi, ternyata gue salah. Isinya terlalu random dan kebanyakan sekedar curhatan diri pribadi yang disajikan dengan nada yang agak galau dan cenderung serius. Jadi, bisa gue bilang kalo antara URL dengan isi yang hendak disampaikan itu nggak terlalu nyambung.

Ada beberapa artikel yang diisi banyak quote dari seseorang atau kalimat-kalimat penting, tapi entah kenapa harus diberikan background tulisan berwarna biru (yang fungsinya jadi agak mirip stabilo)? Untuk tulisan berwarna abu-abu tua, kedua warna yang dipadukan itu malah membuat tulisan menjadi nggak jelas. Ada baiknya kalo memang mau dikasih background tulisan, tulisannya sendiri dikasih warna yang kontras dengan background. Putih misalnya, kalo backgroundnya berwarna gelap.

Penggunaan read more juga perlu dikonsistenkan. Karena panjang pendek setiap artikel jadi nggak sama dan memberi kesan berantakan. Efek gambar banner berjalan menggunakan HTML <marquee> juga gue rasa belum perlu, soalnya cuma ada tiga banner yang muncul di sana. Kecuali kalo udah banyak, baru sah deh dikasih image slider, tapi jangan pake <marquee>, gunakan javascript biar lebih eyecatching efeknya.

Oke deh, tiga blog udah gue kupas hari ini. Gue bakal lanjutin lagi reviewnya di Episode 2. Semoga bisa bawa manfaat yak. Sorry banget kalo ada bahasa gue yang terlalu nyeleneh dan mungkin bikin kalian yang baca ngerasa tersinggung, tapi apa yang gue sampein ini semuanya dari sudut pandang yang positif kok. Semua saran yang gue kasih juga cukup banyak bisa menjadi bahan pertimbangan buat mengembangkan blog kalian di masa yang akan datang.

So, sampe di sini dulu Creative Talks Blog Review 2013 Episode Pertama ini. Keep on blogging dan tetep semangat! Semakin gede passion kalian dalam hal ngeblog, semakin menarik blog kalian, semakin gede kemauan kalian untuk berkembang, semakin luar biasa blog yang kalian punya. Ciao!