MAU CURI BUDAYA INI? DARE YOU?

Sebetulnya kita harus bisa bangga loh dilahirkan di negara Indonesia ini. Soalnya yah, dari sekian banyak negara yang bahkan ukurannya jauh lebih gede, cuman Indonesia aja yang punya berbagai macam budaya. Mungkin, masuk akal karena negara kita ini merupakan negara kepulauan, tapi nyatanya negara lain yang berbentuk kepulauan juga ngga ada yang budayanya lebih beragam dari Indonesia. Keren gak tuh?

Sayangnya, keberagaman budaya di Indonesia ini ngga diimbangin sama masyarakatnya yang peduli terhadap itu semua. Oke, mungkin di daerah-daerah tertentu udah banyak masyarakat yang peduli sama kekayaan budaya daerahnya, tapi ternyata pemerintah kita, alias Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang kita punya, nggak cerdas dan cepat tanggap dalam mengelola budaya-budaya ini.

Mungkin karena fokusnya terbagi dua antara pendidikan dan budaya, jadinya bingung. Terlalu berfokus pada pendidikan yang nyatanya bidang pendidikan juga belom menunjukkan suatu kemajuan yang berarti. Mungkin baru bisa terlaksana dengan baik kalo pendidikan dan kebudayaan ini dipisah kali ya? Jadi ada Menteri Pendidikan dan ada Menteri Kebudayaan. Soalnya, Gue baru baca di situsnya UNESCO, kalo ternyata warisan budaya Indonesia yang tercatat (baca: diakui dunia) baru ada lima. Yaitu, Keris (2008), Wayang (2008), Batik (2009), Angklung (2010), dan Tari Saman (2011).

Jumlah yang sangat disayangkan, di mana kebudayaan Indonesia itu aslinya berjumlah ratusan, sedangkan yang tercatat dan diakui oleh dunia baru lima macam saja (untuk kategori seni budaya). Jelas ini kesalahan peran pemerintah yang bekerja lamban mempromosikan dan mengklaim kebudayaan di dalam negeri ini ke hadapan PBB (Persatuan Bangsa-Bangsa). Makanya jangan heran kalo ada negara lain yang memanfaatkan kelemahan ini dan main klaim kebudayaan Indonesia seenaknya. Contoh kasus Tari Tor-Tor yang belum lama ini heboh. Terus lagu Rasa Sayange. Bahkan, Batik aja baru didaftarkan ke UNESCO setelah muncul isu pengklaiman dari negara lain dulu. Kalo ngga ada kasus begituan sih sampe kapan pun juga Batik ngga bakalan didaftarin sama pemerintah kita ke UNESCO sana.

Nah, khusus pada postingan Gue kali ini, Gue pengen nunjukkin beberapa benda yang berhubungan sama kesenian tradisional Sunda. Kemungkinan selain angklung, beberapa benda ini masih belum dilirik sama pemerintah kita.

Calung
Nah, Gue pernah nanyain ini sama beberapa member komunitas Blogger, dan kebanyakan cuman sekedar tau namanya tanpa tau pasti begimana bentuknya. Kalo, kalian semua ada yang tinggal di Bandung, di sana ada loh Saung Udjo yang isinya lengkap banget sama alat musik tradisional Sunda. Nah, salah satunya itu calung.

Calung itu bisa dibilang kakek moyangnya angklung, alias prototype dari angklung. Bedanya cara mainin calung itu dipukul, nggak digoyang-goyang. Bentuknya juga lucu. Jadi, ada beberapa deret batang bambu yang panjangnya itu beda-beda, mewakilkan tinggi rendahnya nada, terus di antara batang-batang itu ada satu space yang dipake buat pegangan tangan. Nah, calung yang begini namanya Calung Jinjing. Coz, maininnya dipukul, tapi calungnya dibawa-bawa. Istilah gaulnya sih portable.

Gambar original dari sini dan sini

Nah, kalo untuk kalian yang males main calung sambil jalan-jalan and joged-joged di depan panggung, bisa juga kok kalian lakuin sambil duduk. Pake aja jenis lain dari calung yang namanya Calung Renteng atau Calung Runtuy. Bentuknya macem-macem. Ada yang bisa dikalungin di leher, terus calungnya membentuk bidang horizontal (yang ini penampakannya ga jauh beda sama alat musik yang biasa dipake drum band, bedanya calung itu dari bambu, bukan kuningan), ada juga yang pake semacem meja, jadi tinggal ditaruh aja di lantai.

Memang sih calung itu nggak terlalu terkenal di Indonesia, beda sama sodaranya yang lebih unik. Walau gitu, orang Indonesia ada yang pernah ngadain konser calung di Jepang loh. Namanya Detty Kurnia. Beda sama di negeri sendiri, di Jepang malah banyak yang tertarik dengan keunikan calung ini. Nih, liat penampakannya Detty Kurnia dan konser calungnya.



Angklung
Kalo alat musik yang satu ini, siapa sih yang nggak tau? Bisa dibilang dari sekian banyak alat musik tradisional Sunda, baru angklung-lah yang paling dikenal sama hampir seluruh masyarakat di Indonesia ini. Alat musik angklung udah di data ke PBB, khususnya organisasi UNESCO sebagai kekayaan kebudayaan Indonesia yang diakui oleh dunia.

Sama kayak calung, angkung juga dibuat dari bambu dengan susunan yang bener-bener unik. Sampe sekarang Gue juga agak heran, dari mana asalnya alat musik ini bisa berbunyi kalo digoyangin. Ternyata jawabannya adalah karena getaran pada batang bambu yang lebih tipis yang ngebuat seolah-olah batang bambu yang lebih besar terpukul-pukul dengan cepat dan menimbulkan bunyi yang kalem dan merdu.

Gambar original dari sini dan sini

Angklung juga udah mulai banyak dijadikan materi pelajaran Seni dan Budaya di tingkat SD atau SMP loh. Gue rasa ini suatu bentuk apresiasi terhadap angklung yang kini udah dikenal masyarakat dunia ini sekaligus juga menanamkan jiwa seni kepada remaja serta sebagai bentuk pelestarian kesenian tradisional ini supaya bisa bertahan terus keberadaannya di tahun-tahun yang akan datang.

Guys, walaupun bahan dasarnya bambu dan rata-rata setiap angklung masih dibuat secara manual atau tradisional, suara yang dihasilkan angklung ini beragam dan nggak kalah merdunya sama alat musik modern yang dibuat menggunakan mesin. Satu angklung bakalan menghasilkan satu jenis nada aja. Jadi, butuh berderet-deret angklung untuk menghasilkan nada yang beragam. Ini sebabnya kenapa kalo ada konser angklung, ngga mungkin cuman satu orang yang perform, tapi ada beberapa orang yang masing-masing memegang satu nada. Jadi, kayak paduan suara gitu. Nih, liat aja konser epik angklung yang ngebawain lagu legendaris dunia, Bohemian Rhapsody dari grup band Queen.



Suling Sunda
Masih pada inget sama alat musik yang satu ini? Ini juga nggak kalah terkenalnya sama angklung loh. Kalo sekolah-sekolah SD atau SMP di daerah Jawa Barat pasti pernah juga mempelajari alat musik ini di dalem mata pelajaran Seni Budaya. Terus gak jarang juga alat musik ini nongol di acara-acara konser Dangdut dan Pop Sunda.

Suling Sunda beda sama suling bambu. Bedanya itu ada pada cara memainkannya. Suling bambu ditiup dengan posisi batang bambu horizontal, soalnya lubang suaranya ada di permukaan bambu. Sedangkan, Suling Sunda itu dimainkan dalam posisi vertikal, coz lubang suaranya berupa rongga kecil di salah satu ujung batang bambu yang kemudian ditutup pake bambu tipis yang udah diikat sedemikian rupa.

Gambar original dari sini dan sini

Suara yang bisa dihasilkan dari Suling Sunda beragam banget. Ini tergantung juga jadi panjang pendeknya bambu yang dipake buat ngebikin suling. Makin pendek makin dikit lubangnya. Nih dia jenis-jenis Suling Sunda berdasar jumlah lubangnya.
  1. Suling Sunda lubang enam, biasanya dipake sebagai melody pada saat mengiringi tembang (lagu). Suling ini yang paling banyak dipelajari di sekolah-sekolah di Jawa Barat, soalnya nada dasarnya jelas dan cukup mudah untuk menggunakannya. Panjangnya antara 52 cm hingga 62 cm.
  2. Suling Sunda lubang lima, seringkali dipake pada kesenian Tarawangsa di daerah Sumedang dan juga di Cibalong, Tasikmalaya.
  3. Suling Sunda lubang empat, dibagi lagi jadi empat macem berdasar model larasnya. Ada laras degung, laras sailendro, laras nyorog, dan laras sorog.
 Nah, gimana? Buat kalian yang tinggal di Jawa Barat pasti ngerasa sedikit bernostalgia yak? Gue juga suka sama suara yang dihasilkan dari Suling Sunda, soalnya karakteristiknya bener-bener merdu and enak banget didenger. Nimbulin efek damai. Bahkan kalo ke restoran Sunda yang dekorasinya pake saung-saung gitu rasanya kurang lengkap kalo nggak ada lantunan dari alat musik yang satu ini.



Karinding
Sekarang Gue pengen nanya, siapa di antara kalian yang udah tau tentang alat musik yang satu ini? Jujur aja, Gue baru tau tentang alat musik ini dari sebuah tayangan dokumenter seni budaya yang ada di TV. Awalnya, Gue nggak tahu kalo di Sunda juga ada alat musik unik begini.

Karinding dimainkan dengan cara mengkombinasikan tiupan dengan tepukan. Jadi, kalo diliat sekilas kayak main harmonika, kecuali setelah ngeliat gerakan tepuk-tepukannya. Dan Gue bener-bener ngerasa bakalan sulit banget mainin alat musik yang satu ini.

Gambar oroginal dari sini dan sini

Pada awal perkembangannya, karinding ini malah lebih canggih daripada sekedar alat musik tradisional. Orang dulu sering mainin karinding di pematang sawah. Kenapa? Soalnya, ternyata karinding juga bisa jadi alat pengusir hama. Jenis suara yang dihasilkan karinding bisa mencapai ultrasonik, dan berbunyi mirip dengan jangkrik, wereng, belalang, dan burung.

Tadi Gue bilang cara memainkan karinding itu kayak main harmonika. Bedanya cara membeda-bedakan nada yang dihasilkan adalah lewat tepukan-tepukan ujung jari ke batang bambu yang panjang. Getaran atau resonansi yang terjadi itulah yang nantinya membuat efek suara yang beda-beda. Gila banget kan? Padahal bentuknya terlihat sederhana, tapi ternyata betul-betul mempraktekan teori dasar Fisika. Seiring berkembangnya waktu, sekarang karinding juga jadi alat musik yang sering dipake buat mengiringi lagu dikombinasikan dengan alat musik lainnya.



Nah, gimana, Guys? Gue nggak bahas banyak-banyak dulu deh, soalnya banyak banget ragam alat musik tradisional Sunda yang lainnya. Ngeliat empat contoh alat musik di atas aja pastinya kita udah bisa tau begimana ciri khas dari alat musik tradisional Sunda. Di antaranya kebanyakan menggunakan bahan dasar bambu dalam proses pembuatannya. Model suara yang dihasilkan juga khas banget. Sangat melodis dan lembut. Identik dengan suasana nyaman dan damai di pegunungan. Persis kayak keadaan geografis di Jawa Barat yang rata-rata berada di dataran tinggi.

Selain alat musik yang dibuat dari bambu, alat musik Sunda juga banyak kok yang terbuat dari logam. Selain itu juga ada alat musik petik seperti kacapi. Suaranya juga khas banget.

Perkembangan suatu kebudayaan, baik itu dari segi sosial, budaya, dan lain-lain nggak terlepas dari sejarah setempat yang pernah terjadi di masa silam. Jadi, setiap penciptaan kesenian ini punya banyak banget nilai-nilai. Nggak cuman nilai budaya, nilai seni, bahkan ada juga nilai moralnya. Nah, makanya nggak masuk akal kalo ada negara lain yang dengan isengnya mau mengklaim kebudayaan yang ada di negara kita sebagai kebudayaan milik mereka. Soalnya kalo ditelusurin ke masa lalu, rata-rata negara yang mengklaim budaya kita nggak punya sejarah jelas tentang perkembangan kebudayaan tersebut di daerahnya. Lucu banget kan?

Terus kok bisa sih ada negara yang dengan santainya main klaim begitu? Sebetulnya ini juga berkat kesalahan pemerintah sendiri sih, tapi juga gak terlepas dari peranan masyarakat Indonesia pada umumnya. MIsalnya aja begini:
  1. Pemerintah nggak secara tegas dan cepat mendata kesenian tradisional yang ada di Indonesia, mempelajari sejarahnya, mengumpulkan data-data yang menguatkan tentang perkembangan kesenian tradisional tersebut.

  2. Poin pertama, udah menjelaskan alasan bahwa banyak kesenian di Indonesia yang belum mendapatkan paten yang diakui secara internasional dari UNESCO. Dan ini menjadi celah bagi negara lain untuk iseng-iseng mengklaim kebudayaan tersebut. Kebayang dong alat musik tradisional yang kita miliki jumlahnya ratusan, tapi yang kedaftar baru angklung doang.

  3. Sekarang ini juga masyarakat banyak yang nggak terlalu peduli sama seni budaya di daerahnya masing-masing. Rata-rata orang yang tinggal di pedesaan masih berusaha melestarikan budayanya, tapi nggak bagi yang tinggal di kota. Banyaknya pengaruh kebudayaan barat yang masuk di daerah perkotaan pada umumnya udah bikin kalangan muda melupakan pentingnya keberadaan seni budaya tradisional di daerahnya. Orang lebih tau gitar daripada kacapi, lebih tau terompet atau saxophone daripada suling bambu dan karinding.

Terus gimana dong caranya biar budaya kita nggak sembarangan diklaim sama negara lain? Diklaim itu sama aja artinya dengan percobaan mencuri budaya. Dan ini jelas harus kita cegah. Caranya ya dimulai dari diri sendiri aja dulu deh. Udah pada tau belom kebudayaan yang ada di daerahnya? Udah cukup menghargai belum kebudayaan yang ada di sekitar kalian? Kalo sadar akan hal ini, minimal rasa ingin tahu bakalan menjalar di kepala kalian. Bisa dengan datengin pusat budaya dan iseng-iseng tambah wawasan mengenai kebudayaan itu, atau bisa juga terjun langsung dalam proses pelestariannya.

Nggak usah gengsi atau malu memainkan alat musik tradisional. Malah harusnya kita bangga. Negara mana lagi coba yang alat musiknya sekaya negara kita ini? Dan jangan takut gak bisa terkenal. Liat aja Detty Kurnia yang cuman modal calung bisa go internasional. Dan orang-orang macem beliau lebih pantas diacungin jempol karena betul-betul mengharumkan nama Indonesia ini. By the way, orang barat malah banyak yang tertarik sama kesenian tradisional kita loh. Kok kita yang punya malah nggak peduli sih?

Yuk, kita tambah wawasan kita tentang kebudayaan tradisional negara kita. Cuman dengan cara itu, kita bisa ikut serta dalam proses perlindungan, pelestarian, dan perkembangan seni budaya kita. Jangan mau diklaim lagi sama negara lain! Bangun tembok yang kokoh buat mencegahnya! Ini ada pesen dari Gue buat negara lain yang mungkin baca tulisan ini dan hobinya mengklaim kebudayaan negara lain. "Please, jangan curi budaya kami!"

Sampe di sini dulu yak update-an blog Gue. Kita bakalan ketemu lagi dipostingan Gue yang selanjutnya. By the way, Gue seneng banget gara-gara berhasil masuk tiga besar lomba blog yang diadain sama BosMobil.com. Nah, makanya Gue bakalan bikin giveaway yang seru buat merayakannya. Tunggu aja yak tanggal mainnya! Salam blogger!


3rd Blogger Campaign Project - Bloggers' Shout Out!

78 comments:

  1. resiko bangsa banyak budaya kak
    gak seneng juga sama negara tetangga yang seenaknya ngakuin budaya kita
    tapi dengan segitu banyaknya budaya, kita malah menelan mentah2 budaya asing :(

    http://redbike92.wordpress.com/2012/07/18/jangan-curi-budaya-indonesia-brows/

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaha... :D
      Yap, harusnya memang seperti itu... Terbuka sama kebudayaan luar boleh2 aja kok, tapi ya mbok jangan lupain juga budaya sendiri... :)

      Delete
  2. Nice bung glen!
    Poin 3 ane setuju bgt, kepedulian bangsa sendiri terhadap budaya sendiri memang terlihat menurun, pas di klaim baru pada ribut (termasuk ane) di sini timbul pertanyaan, apakah rasa nasionalis dan kepekaan terhadap budaya hanya bersifat sementara? Ini juga jadi pr buat para blogger termasuk kita semua kayanya, biar lebih berkoar ke masalah budaya, biar mereka takut plus pikir-pikir dulu sebelum klaim :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yap, kebanyakan memang begitu... Berkoar-koar kalo udah kejadian aja... Ini yg harus diperbaiki... :)

      Delete
  3. rupanya angklung punya kakek moyang ya...
    yg karinding malah baru tw =,= nambah wawasan hehe...
    brati negeri seberang tuh pgn kaya budaya jg :)

    sukses buat kontes blognyaaaaaa ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahahaha... aamiin, makasih yaaa... :D
      Btw, yang nyuri itu ya sirik aja kali sama kita... :))

      Delete
  4. hehehe.. iya, aku juga baru tahu baca di ini post yang namanya karinding. Kalau yang di atas-atas itu aku dah tahu. Unik juga tuh, jadi ingin memiliki Karinding. kira2 berapa dan dimana yah belinya?? #buatusirhama

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehehe... :D Wah sama dong kayak Gue... Gue juga baru tau... :3
      Btw, kalo ga salah ada online shop yg khusus ngejual alat musik tradisional Sunda... coba deh cek di Google... :D

      Delete
  5. Tatar Sunda memang memiliki ragam kebudayaan yang sangat menarik...

    Saya bangga menjadi warga negara Indonesia dan saya bangga menjadi salah satu Putra Sunda...

    dulu waktu saya masih remaja di kampung pas bulan puasa sering melakukan koprek (membangunkan orang sahur) bersama temen2 disana.. salah satu alat yang kami pake adalah semacam angklung tapi sudah kami modifikasi. Terbuat dari Bambu yang agak besar, disopak seperti bentuk angklung tapi tidak dirakit seperti angklung, jadi cuma satu buah saja. kalo ditabuh bunyinya seperti degung "kung-kung-kung"..

    hehehe... asyik banget bro.. dipadukan dengan kohkol dan jerigen sambil nyanyi berkeliling desa deh.. membangunkan orang sahur...
    asyiiiiikkkkkkkk....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wahaahahaha... itu namanya apaan kang? Penasaran... kayaknya lucu juga tuh... Jaman skrg selain di pedesaan udah jarang banget ada warga keliling pake bunyi-bunyian gitu buat bangunin orang sahur. Di tempat saya tinggal aja diganti sama bunyi sirine dari mesjid...

      Delete
  6. "Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang kita punya, nggak cerdas dan cepat tanggap dalam mengelola budaya-budaya ini. Mungkin karena fokusnya terbagi dua antara pendidikan dan budaya, jadinya bingung." setuju sama ini. Bagusnya sih satu satu aja, biar fokus ngelolanya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wkwkwkw... Gue dapet +1 dari Bayu... ( >__O)b

      Delete
  7. mungkin karna kelalaian dalam pengaturan hak paten budaya jadi faktor utama budaya kita dicuri orang lain

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yup, itu kalo ngeliat dari sudut pandang pemerintahan yak... Pejabat sekarang banyakan lebih peduli ngurusin perut sendiri sih... :D

      Delete
    2. hahaha,, miris ya.. tapi itu lah kenyataannya bang
      mungkin sekarang kita cuma bisa berharap dan bermimpi mendapatkan pemimpin yang memprioritaskan rakyatnya

      Delete
    3. Kalo menurut Gue sih mumpung masih muda jangan cuman pasrah aja nunggu2 yg belom tentu ada... langsung aja tempa diri sendiri dulu dan kemudian maju ke barisan depan... Bawa perubahan... :D

      Delete
    4. like this bang ...
      mudah-mudahan gue salah satunya yang berdiri di mimbar istana.

      Delete
    5. Aamiin... :) Yang penting tetep objektif and penuh tanggung jawab yowh... :D

      Delete
    6. Nongol-nongol cuma bilang gitu doang? -__-

      Delete
  8. detail banget, ada penjabaranny segala. thanks glen infonya, jadi makin tau nih

    ReplyDelete
  9. gue jadi inget jaman SMP. sekolah gue punya ruang khusus untuk nari dan main musik, semacam studio gitu. gue sering banget mainin angklung disana. main angklung itu gampang banget apalagi kalau angklungnya udah ditandai nadanya pake spidol, jadi bisa dimainkan sama 1 orang aja. gue belajar sendiri hampir tiap pulang sekolah, dan gue udah bisa memainkan lagu-lagu yang udah biasa gue mainkan di piano. *curhat*

    wah penasaran sama karinding. gue pengen bisa mainin alat itu habis unik banget suaranya. btw, gue juga udah sering liat karinding di tv kok.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah enak yak waktu SMP ada angklung. Kalo Gue cuman ada suling Sunda. Padahal Gue penasaran abis pengen mainin angklung waktu itu... :D

      Delete
  10. gue sukanya ANGKLUNG!!

    diluar negeri juga terkenal Bang,
    keren deh pokoknya,

    yang bikin gue terpesona itu
    sama pencipta angklung,
    bisa bikin nada sedemikian rupa dengan suara yang bedaa banget dari alat musik manapun!!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe... iya Angklung keren udah terkenal di mana2... Soalnya kan udah dapet sertifikat internasional dari UNESCO... :)

      Delete
  11. detail banget bang tripollo. kereen..
    banyak dapet info baru abis baca postingan ini bang.. :D
    maturnuwun..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Masih belum terlalu detail sih... Ada beberapa yang Gue ringkas biar ga kepanjangan banget... hehehe... :D Thanks juga btw...

      Delete
  12. ya ampun gw baru tau kalau yang baru kecatat lima, terus kerja 'dia' apa dong?


    rasanya gimana gitu kalau ngedenger angklung di mainin ada sensasi sendiri. oke gw akui kalau kerinding baru tau kirain ya angklung aja.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya yg kecatat 5 itu yg merupakan warisan budaya non-benda. Non-benda ini maksudnya yang asal muasalnya dari penciptaan oleh manusia yg tinggal di Indonesia... Kalo yg benda (tempat wisata, cagar alam, dll) udah lumayan banyak. Artinya kinerja Kepariwisataan di Indonesia udah bagus...

      Delete
  13. wah jd gak usah ke museum atau ke cagar budaya lg nih ,..
    detail dan kerenn ...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hwahahahaaha... :D Bisa aja si bos... :D
      Thanks sob! ( >__O)b

      Delete
  14. Orang Indonesia kaya Budaya tapi tak pintar untuk menjaganya. Orang lain saja mau merebutnya berarti itu bernilai dan memberi nilai dong. Kalau aku sih simple aja. "Jagalah Budayamu sebagaimana engkau menjaga wanita/pria yang engkau sayang, karena tak mungkin orang lain akan merebutnya darimu ketika engkau menjaga dan memeluknya dengan erat"

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yap, ini betul. Mungkin karena udah terbiasa ngeliat akhirnya malah nganggep biasa dan gak bernilai. Padahal seni itu ga bisa dinilai dari apa yang tampak aja. Tapi juga dari segala sudut pandang, latar belakang dan nilai moralnya...

      Delete
  15. aku juga pernah maen kolintang dan itu rasanya sangat menyenangkan karena bisa lebih mudah dan paham mengerti budaya sendiri :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kolintang dari logam berlapis kuningan... :D Suara yang dihasilkan lebih mendenting sih daripada alat musik Sunda yang kebanyakan ngehasilin warna suara lembut dan merdu... :D

      Delete
  16. kyaaaaa..keren postingannya bang Glen..banyak yg aku baru tau..hehe :D
    semoga tetap terjaga dengan tanggung jawab kita sebagai generasi muda ya .. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih yaa... :)
      Iya aamiin... ayo kita lestarikan budaya bangsa ini, minimal dengan mempelajari seluk beluk latar belakang sejarahnya... :D

      Delete
  17. Memang pmerrinth jmn skrg kalo gak dipringati baru mau jalan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya begitulah... masih mending kalo udah diperingatin baru jalan, ada yg udah diperingatin juga tetep aja ngga jalan2... :D

      Delete
  18. baru sunda..belum dari kalimantan yang unjuk gigi..:D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yoi ada banyak banget... AYO PAMERKAN SEMUANYA!! Tunjukkan kebanggaan kita... :D

      Delete
  19. wah, kyknya lg trend ya postingan jangan curi budaya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bukan trend Fauziyah... Ini misi Campaign Project dari Bloggers' Shout Out! :D

      Delete
  20. Tulisannya cerdas, glen.
    Setuju banget, orang luar aja tertarik sama budaya kita, kenapa kita yang punya harus acuh sama budaya sendiri.
    Betul juga kata si agus diatas, itu baru sebagian kecil dari Indonesia, gimana kalo semua :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih Efnu... :D
      Iya bener banget kok. Ada kan orang barat yg sampe bela2in ke Indonesia buat mempelajari budaya kita? siapa yak namanya? Lupa Gue... Pokoknya miris banget kalo nginget banyak orang dalem negeri sendiri yg malah ngga peduli dan merasa malu mempelajari budaya sendiri...

      Delete
  21. Kreatif dan cerdas memang isi blog ini :)

    Dan yah,semoga ada instansi pemerintah yang baca ini dan lebih tegas mendata kebudayaan indonesia.
    Sukses dan jaya selalu :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin, Makasih Uchank... :D
      Dan ya, semoga aja beneran ada yg baca, terus langsung sadar deh... :D

      Delete
  22. asli pas dimaenin hasilnya keren keren ya alat alat musik indonesia tuh :3

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, lebih keren daripada alat-alat musik Barat modern... Lebih punya ciri khas dan ngga mudah buat ditiru... :)

      Delete
  23. Baru tau bang kalo ada alat musik Karinding, dan ada Karinding solo juga.. Amazing :D

    Masyarakat sekarang itu ya lebih milih yang gampang aja, ndak mau susah. Jadi paling adanya cuma band-band biasa yang pake alat musik standart.

    Semoga Karinding secepatnya diberi Hak Paten oleh UNESCO, dan makin banyak band-band keren yang menggunakan alat musik tradisional asli Indonesia, contohnya seperti Klantink yang bisa menjadi Juara 1 di IMB 1.

    Thanks bang, nice info :) Btw gue salah nerbitin jadwal publikasi blog campaign 3rd ini hehe. Kirain jam 9 malem, eh taunya jam 9 pagi haha.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, sama kok Fadhli. Gue juga baru tau alat musik itu belom lama ini... Hahahaha... gegara unik langsung Gue cari dah penjelasannya di internet...

      Btw, sama-sama... Seneng kalo bisa berguna... :D
      Iya masalah itu gpp kok. Kan ga sengaja... :)

      Delete
  24. Baru dari Sunda dan belum semua aja udah banyak macemnya.. :D
    emang bener negara kaya budaya tapi sayang masih kurang cinta ..

    Sukses ya Bang buat lombanya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itu dia masalahnya Laini... Makanya ayo cintai budaya sendiri dulu baru deh boleh menikmati budaya luar juga... :D
      Lebih keren kalo bisa mengkombinasikan... ( >___O)b

      Delete
  25. waktu main ke saung mang udjo aku jg liat calung :)
    nice post and nice info glen!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya di Saung Udjo lengkap banget tuh alat musik tradisional Sundanya... :D
      Thanks by the way... :)

      Delete
  26. Pokonamah sunda pisannn
    jangan curi budaya sunda

    Mudah2an negara tetangga baca ni artikel.. hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bener, jangan cuma Sunda sih, tapi budaya mana pun yg ada di Indonesia ini gak boleh seenaknya diklaim sama tetangga... :)

      Delete
  27. Great post!!
    Sebagai jebolan anak karawitan waktu SMP, gue seneng lho main2in alat musik sunda itu, enakeun :D

    Sayang banget ya Jaipong belom diakui UNESCO :((

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wuih, seru nih ada anak karawitan... :D
      Iya bener banget, musik Sunda tuh bikin perasaan jadi adem... :)
      Thx ya Tam...

      Delete
  28. semoga pemerintah baca postingan ini ;((
    nice postingan, nambah pengetahuan budaya sendiri ;))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin, semoga yang baca langsung orang dari kementrian pendidikan and kebudayaan sekalian... :D
      Thx ya Dhani, seneng kalo bermanfaat... ( >__O)b

      Delete
  29. Di rumah ada angklung yang melodi 1 dikasih dari seminar abang gue. Jadi inget gue pengen punya wayang kulit deh! X'D
    Alunan suling Sunda itu ... bikin tenagn, adem banget, bawaannya pengen duduk di rumah-rumahan di tengah sawah hijau gitu haha
    Btw, selamat, bang Glen! cieee ditunggu giveaway-nya haha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah mau dong angklungnyaaaaaa.... :O
      Setuju banget! Makanya kalo lagi stress denger musik instrumental Sunda di pegunungan itu seru abis... :D
      Thx yaaa... iya moga nanti giveaway-nya lancar deh... :)

      Delete
  30. paling seneng denger alunan angklung tapi sebatas layar kaca. Pengennya suatu saat bisa pergi k saung mang udjo buat belajar main angklung :D

    Apa baru lima yang terdaftar?? ini sangat menggiurkan negara tetangga buat ngeklaim budaya lain. pantesaaan >.<

    paling kreatif memang blog ini!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Banyak yang suka yak sama angklung... :D
      Tapi suara yang lainnya nggak kalah keren loh... Coba deh dengerin suara calung sama karinding... :D
      Btw, thx yaaa.... :D

      Delete
  31. barat dan korea sedang menjamur nih di indo.....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itu tantangan brow... Ngga masalah kok mengagumi budaya luar asalkan kita gak lupa sama kebudayaan di negeri sendiri... :)

      Delete
  32. Rada serius nih postingannya, tapi bagus banget buat menyadarkan generasi muda biar lebih sayang sm budaya sendiri :D
    Salam kenal kak, aku Vinny member baru grup BSO. :D
    Btw, desain blognya unyu unyu banget :3

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehehe... Terlalu serius yak? :D
      Iya sama2 btw... Moga betah yak di BSO... ( >__O)b

      Delete
  33. udah sering denger sih nama kesenian2 di atas.
    hampir semuanya kesenian yang berasal dari tanah sunda soalnya.
    sayang ya baru 5 aja yang terdaftar.
    ckckckc

    nice posting bang glen

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya memang mau fokus sama kesenian Sunda... Tadinya mau lengkap, tapi panjang gila bisa-bisa... XD
      Sipp.. thx ya Ayu... :D

      Delete
  34. pengen deh bisa mainin semua itu, bisa ngejaga itu semua, tapi harus mulai dari mana... selama ini cuma bisa kesel sendiri kenapa giliran kebudayaan dimaling orang lain bisanya cuma marah marah aja, tapi gak ada tindakan ._.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lemme give you some advice brow...
      1. Lo pergi ke Bandung, main ke Saung Udjo.. itu bengkel alat musik tradisional Sunda paling terkenal. Lo bisa belajar di sana.

      2. Sebelom pulang lo beli deh tuh alat musik.

      3. Dengan bekal pelajaran kilat dari bang Udjo, plus liat tutorial di Youtube, mulailah belajar sendiri...

      4. Kalo udah manteb konser brow...! Kolab sama David Cook... XD

      Delete
  35. tuh kan bener budaya indonesia kaya betul :D
    aku bangga jadi orang INDONESIA dan berusaha ikut melestarikannya :D
    buktinya gue baru denger bang nama alat musik karinding
    namanya terdengar asing deh
    tapi itu kok bentuknya kaya petok (alat buat patok tenda kemah pramuka ya ) *eeh haha salah fokus

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waikakakaka... itu Karinding lebih tipis kok. Tapi, kalo petok itu bisa ditiup-tiup juga ya berarti emang sebelas dua belas kali sama karinding... :))

      Delete

Terima kasih banyak kepada kalian yang sudah setia mengunjungi blog Creative Talks dan membaca tulisan ini hingga tuntas. Silakan tinggalkan komentar dalam bentuk apa pun sambil tetap menjaga etika sesuai norma umum yang berlaku.

Powered by Blogger.