Playful Talk

ANIME SUMMER 2015: FIRST IMPRESSION (BAGIAN 2)


Sebelumnya gue udah bahas lima anime yang rilis Summer 2015 ini. Kalo belum baca, kamu bisa cek di sini. Terus, anime terbaik versi gue masih dipegang "Gangsta." dengan nilai sementara 9,5, disusul kemudian sama "Charlotte" dan "GATE" yang masing-masing gue kasih nilai sementara 8,5. So, buat memastikan apakah bakal ada anime lain yang bisa menggeser posisi mereka, gue bakal lanjutin lagi ulasannya dengan memboyong lima anime berikutnya. Ada "Classroom☆Crisis", "Akagami no Shirayuki-hime", "Rokka no Yuusha", Monster Musume no Iru Nichijou", dan "Kuusen Madoushi Kouhosei no Kyoukan". Yuk, simak Anime Summer 2015: First Impression ala gue bagian kedua!

Poster Anime Classroom☆Crisis (Summer 2015) - First Impression Review by Glen Tripollo
CLASSROOM☆CRISIS

First Airing: July 4, 2015
Genres: Science Fiction, School Life
Producers: Aniplex, Aniplex of America, Lay-duce
Type: Light Novel Adaptation
Duration: 00:24:00
Episodes: TBA
Rating: PG-13

Soundtrack List
OP Theme: TrySail - "Cobalt (コバルト)"
ED Theme: ClariS - "Anemone (アネモネ)"

First Impression:
Dari judulnya, gue sempet berharap ini merupakan "krisis" dalam artian yang seru. Misalnya, keadaan chaos yang melibatkan orang-orang di dalam kelas di sebuah sekolah. Nggak masalah mau horror atau sci-fi. Tapi, setelah gue tonton, kerjaan gue malah ngeluh terus gegara kecewa berat. Jauuuh banget di luar ekspektasi gue.

Episode perdana dibuka dengan serius, ketika para pejabat yang sedang rapat sepertinya membicarakan suatu hal yang serius, soal kasus penculikan terhadap seseorang yang kemudian kita tahu kalo korban penculikannya itu (katanya) mau jadi murid baru di kelas yang jadi sorotan utama anime ini. Awalnya, gue ngira setting dunianya masih di dunia biasa. Karena sama sekali nggak ada clue, sampai kira-kira pertengahan episode, barulah gue kaget pas dijelasin ternyata setting-nya itu di Jepang yang didirikan di planet Mars.

Yup, "Classroom☆Crisis" ini menceritakan sebuah kelas khusus mengemudikan pesawat luar angkasa yang dianggap sebagai kelas dengan siswa-siswi terbaik. Tempatnya ada di Jepang, Planet Mars. Ini era di mana manusia udah bisa bepergian antar-planet, bahkan tinggal di planet-planet tersebut. Sampai-sampai ada semacam "peta jalan" untuk pergi dari satu planet ke planet lainnya. Tokoh yang menjadi sentral dalam kisah ini adalah seorang guru muda bernama Kaito Sera yang banyak fokus juga dalam membuat pesawat menggunakan anggaran akademi. Kaito punya adek cewek yang juga murid di kelas itu bernama Mizuki Sera. Nah, Mizuki punya temen yang udah punya lisensi pilot pesawat luar angkasa, namanya Iris Shirasaki (voice actress-nya kenal banget nih, Sora Amamiya, she's my favorite! :D)

Sayangnya, perkembangan cerita yang gue kira bakal lebih banyak bahas konflik soal dunianya ini, eh ternyata malah dibawa nge-lead ke isu-isu internal organisasi, sistem kerja, anggaran, dan sebagainya.. somewhat jadi berkesan kayak drama kantoran dengan intrik yang udah bisa ditebak bakal begimana. Satu kelebihan anime ini adalah style visual yang cute dengan warna-warna colorful yang tegas dan jelas. Selain itu, gue rasa anime ini bakal jadi boring banget. So, tanpa ba bi bu lagi, gue terpaksa nge-drop anime ini bahkan sejak episode perdananya. Bye-bye "Classroom☆Crisis"!

Score: 5/10 

Poster Anime Akagami no Shirayuki-hime (Summer 2015) - First Impression Review by Glen Tripollo
AKAGAMI NO SHIRAYUKI-HIME

First Airing: July 7, 2015
Genres: Romance, Shoujo, Fantasy
Producers: Bones, FUNimation Entertainment
Type: Manga Adaptation
Duration: 00:24:00
Episode: TBA
Rating: PG-13

Soundtrack List
OP Theme: Saori Hayami - "Yasashii Kibou (やさしい希望)"
ED Theme: eyelis - "Kizuna ni Nosete (絆にのせて)"

First Impression:
Sederhananya, ini rip-off dari kisah dongeng Putri Salju. Tinggal ganti latar belakang kerjaan Putri Saljunya (di sini dia seorang ahli obat-obatan herbal), kasih rambut warna merah menyala, dan "pooff!!" jadilah "Akagami no Shirayuki-hime". Tapi, gue ngomong dengan nada begini bukan berarti lagi ngejek ye. Bisa dibilang anime ini bener-bener mampu menyedot perhatian lewat isi ceritanya yang aduhai. Visualisasinya apik, animasinya nggak kaku. Artwork-nya gue suka banget walaupun ini dibilang shoujo style banget. Well, gue suka kok sama beberapa shoujo style anime lainnya selama kisahnya bagus, seperti "Akatsuki no Yona" dan "Ore Monogatari", kalian juga mesti ngecek dua anime yang gue sebut barusan.

Balik lagi ke "Akagami no Shirayuki-hime". Untuk ukuran anime yang diangkat dari shoujo manga, isi ceritanya nggak semenye-menye kebanyakan shoujo manga pada umumnya. Daripada menggambarkan seorang tokoh utama cewek yang terkesan haus akan asmara dan mati-matian nyari perhatian ke cowok kece yang ditaksirnya, Shirayuki lebih elegan, mandiri, dan nggak manja. Tipe-tipe yang nggak gampang jatuh cinta cuma karena sosok di depannya keren. Ada beberapa bagian kisah yang bener-bener twisted sebagai bahan buat menyajikan plot cerita yang lebih nendang daripada dongeng cecintaan mainstream kayak Putri Salju yang beneran. Dua tokoh utama cowoknya juga bukan tipe-tipe bishie blink-blink, malahan kalo diliat baik-baik sih, gaya artwork-nya masih nggak jauh dari style shonen manga. That's why, anime ini jadi lebih mudah meresap ke dalam ruang minat gue.

Cerita ini berawal dari Shirayuki (sang Putri Salju) yang bekerja di toko obat herbal. Dia terkenal di seluruh penjuru wilayah kerajaan karena warna rambutnya yang unik dan cantik. Nah, pangeran di kerajaan itu (merasa mampu memiliki segala hal terbagus di dunia) menyuruh pengawalnya untuk membawa Shirayuki ke istana dan menikah dengannya. Tapi, Shirayuki nggak mau dan memilih pergi dari tokonya ke perbatasan hingga akhirnya ketemu sama tiga orang tak dikenal yang pada akhirnya membantu Shirayuki dan menjaganya.

Romance dalam kisah ini sama sekali ngga keju, karena Shirayuki yang punya sifat manis tapi juga tough, ngga manja, ditambah hero-nya yang walaupun diam-diam memiliki perasaan pada Shirayuki, tapi nggak lebay dalam hal menunjukkannya. Gue bener-bener dibikin penasaran sama kejadian yang akan datang selanjutnya. Ditambah scene yang seharusnya dijadikan OP theme malah ditayangin pas ending (khusus pada episode perdananya), jadi ada semacam foreshadow dikit-dikit yang sepertinya sih nanti Shirayuki ini jadi tinggal di istana juga. This anime is recommended! Dijamin nggak bakalan nyesel. Satu lagi, yang ngisi suara Shirayuki di sini adalah pengisi suara Shiraishi di "Yamada-kun to Nana-nin no Majo", which is also my favorite beside Sora Amamiya.

Score: 9/10

Poster Anime Rokka no Yuusha (Summer 2015) - First Impression Review by Glen Tripollo
ROKKA NO YUUSHA

First Airing: July 5, 2015
Genres: Action, Fantasy, Adventure
Producers: Passione, Ponycan USA
Type: Light Novel Adaptation
Duration: 00:24:00
Episode: 12
Rating: PG-13

Soundtrack List
OP Theme: Mich - "Cry for the Truth"
ED Theme: Mich - "Secret Sky"

First Impression:
"Rokka no Yuusha" bisa dibilang paket lengkap. Walaupun garis besar ceritanya nyaris mirip dengan "Akatsuki no Yona", anime ini tetep berhasil stand-out dengan kualitas yang dimilikinya. Dimulai dari visualisasi yang mengagumkan, menggunakan setting dunia yang budayanya merupakan kombinasi unsur Indian Maya dan juga Jepang, belum lagi detail yang luar biasa diperindah lagi dengan special effect yang bikin mata gue membelalak senang.

Desain karakter yang menarik juga menjadi daya tarik tersendiri. Beda dengan "Akatsuki no Yona" yang karakternya cenderung pada bishie sebagai pelampiasan kesenangan kaum hawa semata. Anime ini lebih berasa shonen dan macho. Tokoh utamanya juga berciri khas shonen manga, yaitu punya sifat optimis dan kepedean tingkat tinggi sampe cenderung terkesan sok jago. Tapi itu awalnya, mungkin penonton bakal dibikin agak sebel sama sifatnya, tapi setelah dijelaskan latar belakangnya, pasti langsung berubah jadi simpati.

Kisahnya masih seputar mainstream-nya adventure fantasy, yaitu the choosen ones. Di mana di negeri tersebut setiap kali ada tanda-tanda Raja Iblis bangkit, bakal muncul enam orang terpilih yang bakal diwariskan kekuatan untuk mengalahkan Raja Iblis tersebut. Nah, tokoh utamanya, Adlet Mayer, merasa yakin banget kalo dia adalah orang terkuat di seluruh penjuru negeri dan mengatakan bahwa sang Dewi pasti akan memberikan dia kekuatan tersebut. Well, kesombongannya terbukti bener sih pada akhirnya. Satu lagi, seorang putri dari istana juga terpilih sebagai pengguna kekuatan tersebut. Perjalanan pun dimulai dengan maksud mendatangi tempat di mana Raja Iblis akan bangkit, sambil mengumpulkan para terpilih lainnya yang masih tersebar-sebar di berbagai lokasi.

Kebetulan gue udah ngecek episode kedua-nya, and perkembangan ceritanya juga berhasil bikin gue yakin bakal nerusin kisah ini sampai selesai. This anime is recommended!

Score: 9,2/10

Poster Anime Monster Musume no Iru Nichijou (Summer 2015) - First Impression Review by Glen Tripollo
MONSTER MUSUME NO IRU NICHIJOU

First Airing: July 8, 2015
Genres: Fantasy, Romance, Comedy, Ecchi
Producers: Sentai Filmworks, Lerche, TOHO Animation
Type: Manga Adaptation
Duration: 00:23:00
Episode: 12
Rating: R+

Soundtrack List
OP Theme: Miia (Sora Amamiya), Papi (Ari Ozawa), Centorea (Natsuki Aikawa), Suu (Mayuka Nomura), Mero (Haruka Yamazaki), Rachnera (Sakura Nakamura) - "Saikousoku Fall in Love (最高速 Fall in Love)"
ED Theme: Sumisu (Yuu Kobayashi) and MON [Zombina (Rei Mochizuki), Manako (Momo Asakura), Tionishia (Yurika Kubo), Doppel (Saori Oonishi) - "Hey! Smith!! (Hey! スミス!!)"

First Impression:
Pada akhirnya, gue bahas juga salah satu anime yang kadar ecchi-nya bisa dibilang luar biasa. "Monster Musume Iru no Nichijou" mengambil setting di mana para manusia telah meneken kontrak untuk hidup berdampingan secara damai dengan makhluk-makhluk campuran monster. Untuk memperkuat hubungan kekerabatan tersebut, seorang cowok jomblo bernama Kurusu Kimihoto dijadikan "volunteer" secara paksa oleh seorang wanita, Sumisu, yang bekerja sebagai agen perdamaian. Dia menitipkan gadis setengah ular bernama Miia untuk tinggal serumah dengan Kurusu. Miia ini digambarkan super seksi dengan oppai yang besar dan suara yang bener-bener pas menghidupkan karakternya (Sora Amamiya dooong yang ngisi suaranya~). Selain itu, Miia juga terlalu careless dan innocent hingga nggak segan-segan menunjukkan "aset berharga"-nya kepada Kurusu yang berusaha banget tetep terlihat cool. Ada aturan yang harus ditegakkan, bahwa seorang volunteer dilarang berhubungan intim dengan monster-nya. Ini bener-bener sekedar comedic material, ketika tingkat godaannya terlalu tinggi (dengan sengaja), ditambah aturan tegas yang melarang bertindak ke arah sana. Bego-bego gimana gitu sih ini plotnya. Wkwkwkwk.

Animasinya bergerak dengan bagus, juga tone warna colorful yang nggak jahat sama mata. Karena di sini yang jahat adalah ecchi-nya.

Ngga banyak sih yang bisa gue sampein ke kalian soal film ini, yang jelas poin terpenting adalah anime ini dilarang ditonton sama anak-anak di bawah umur karena banyak sekali menampilkan nudity, sex joke, dan lain-lain yang sangat nggak mendidik. It's pure ecchi yang nyaris menyentuh kategori hentai. Walau begitu, kelebihannya, cerita ini masih bisa dinikmati karena komedinya itu bener-bener lucu. Gue cuma membandingkan ini sama anime macam "Highschool DxD" atau "Shinmai Maou no Testament" yang kebanyakan ecchi-nya terlalu dipaksakan dan dibuat-buat. Yang ini beda. Sok monggo dicek sendiri, tapi sendirian aja ya. :)

Score: 8,6/10

Poster Anime Kuusen Madoushi Kouhosei no Kyoukan (Summer 2015) - First Impression Review by Glen Tripollo
KUUSEN MADOUSHI NO KYOUKAN

First Airing: July 9, 2015
Genres: Fantasy, School Life, Action
Producers: Diomedea, FUNimation Entertainment, flying DOG
Type: Light Novel Adaptation
Duration: 00:23:00
Episode: 12
Rating: PG-13

Soundtrack List
OP Theme: Iori Nomizu - "D.O.B"
ED Theme: la la larks - "Hallelujah (ハレルヤ)"

First Impression:
Judul alternatif dari anime ini dalam bahasa Inggris adalah "Sky Wizards Academy" (yang mana baru gue tahu setelah gue selesai nonton). Episode perdananya dibuka dengan adegan yang cukup mengundang selera nonton. Beberapa wizard berperang melawan pasukan serangga raksasa sambil terbang di angkasa. Walaupun namanya wizard, senjata yang masing-masing tokoh gunakan tergolong hi-tech dan modern, sehingga feel "magic" kurang terasa di sini. Malah gue sempet ngira ini bakal jadi sci-fi. Nah, sayangnya, ternyata adegan di awal itu hanya semacam foreshadow (mungkin kejadian di ending ceritanya nanti) supaya penonton penasaran. Selanjutnya, setelah OP theme berkumandang, toh anime ini langsung kehilangan feel yang dibangun di awal tadi. Alih-alih aksi yang seru, nyatanya fokus cerita balik lagi seperti school life dengan intrik absurd seperti anime bertemakan school life pada umumnya.

Tokoh utamanya adalah seorang cowok yang entah kenapa disebut-sebut melulu sebagai pengkhianat (terus lucunya, gue sama sekali ngga ada minat buat nyari tahu), namanya Kanata Age, dan doi dipilih sama (entah apa itu namanya, student council (?), sebagai pengajar di kelas yang khusus menampung para wizard dengan kemampuan di bawah rata-rata dan kebiasaan yang aneh-aneh. Perkenalan tokohnya bener-bener kaku dan garing. Kanata (terlalu kebetulan) ketemu sama calon-calon siswinya satu per satu dalam suatu insiden yang saling berhubungan dalam sehari itu. Maksa yang nggak banget. Udah gitu pasti penutup pertemuannya selalu diberi kata "Dasar, Hentai!" Fwak, padahal Kanata ini jelas cool banget sifatnya, dan nggak ada kesan "hentai" atau "ecchi" sama sekali, tapi karakter cewek yang entah semuanya jadi berkesan tsundere itu disturbing banget. Kegaringan jenis begini pernah gue rasain waktu nonton anime "Isuca" dan "Re-Kan!". Sepertinya, sense of comedy si penulis patut untuk dipertanyakan.

Visualnya juga menurut gue masih tergolong standar dibandingkan anime lainnya yang juga nongol di Summer 2015 ini. Trus yah, kayaknya sejak tayang perdana aja, gue udah langsung kehilangan semangat buat ikutin ceritanya, sampe mesti berhenti nonton ini di menit ke lima belas. This anime is just boring, full of unnecessary plot, cheap comedy, and standard artwork. Kalo ada yang tau anime ini dari versi LN-nya, mendingan tetep setia sama LN-nya aja, karena gue yakin pasti bagusan di media tersebut, makanya bisa sampai dibuat jadi anime (yang sayangnya gagal). I dropped it instantly, bye-bye, "Kuusen Madoushi no Kyoukan".

Score: 4/10

Nah, demikian bahasan gue soal anime-anime yang nongol di Summer 2015 bagian kedua ini. So far, udah ada 10 anime yak! Terus peringkat satu dalam list gue masih dikuasai oleh "Gangsta", kemudian diikuti oleh "Rokka no Yuusha" dan "Akagami no Shirayuki-hime", sedangkan gue juga udah memutuskan buat nge-drop 4 anime di season ini. Tapi, ulasan gue soal ini masih bakal terus berlanjut. So, jangan ke mana-mana dulu yak, karena Creative Talks bakal balik lagi (mungkin dua hari mendatang) untuk membawakan bagian yang ketiga dengan membahas lima anime baru lainnya. Thanks for reading, and see you again soon!

About Glen Tripollo

5 Comments:

  1. waah setuju banget sama pendapatnya ttg rokka no yuusha. semoga dalam animenya lebih bagus/sebagus LN nya

    ReplyDelete
  2. Aku sudah baca manga akagami sebelum ada animenya...bagus sih..tapi pas ada animenya malah jadi agak males nontonnya karena lagi ga mood romance, lagi nyari komedinya tapi sayangnya akagami gak lucu.. -__-
    kalau nonton cuma cari bagian seiyuu Okamoto Nobuhiko aja XD

    ReplyDelete

Thanks ya, udah berkunjung ke Creative Talks Blog ini. Silakan meninggalkan komentar dengan tidak mencantumkan hal-hal yang berkaitan dengan SARA, flamming dan juga memojokkan pihak tertentu. Diharapkan juga untuk tidak meninggalkan link aktif pada badan komentar atau komentar tersebut akan langsung dihapus oleh admin.

Happy blogwalking and have a nice day!
Creative Talks Blog Creator - Glen Tripollo

Powered by Blogger.